“
Diriku dan Puisi itu “
Setelah
menyelesaikan sketsa gaun terbaru nya, Farah Amorette membiarkan buku sketsanya
tergeletak sembarangan di atas meja peraduannya. Gambaran ruang kerja nya pun
tak jauh beda dengan kapal pecah yap… kertas berserakan dimana-mana, spidol pun
berceceran di lantai, tempat sampah pun penuh dengan kertas dan tisu, bisa dibayangkan
betapa buruknya pemandangan disana.
Hari
ini perasaanya sedang tertutup kabut sehingga segala sketsa gaun nya tak ada
yang benar dimatanya. Langit di paris sedang mendung sesuai gambaran suasana
hati seorang Farah Amorette, perancang busana muda berusia 21 tahun yang terkenal
di kota yang romantic itu. Mata nya yang bulat dengan warna lensa hitam coklat
kehitaman khas Asia sedang menatap jendela yang menghadap langsung jalanan
utama paris . Waktu menunjukkan pukul 21.00 tak terasa ia telah menghabiskan
hampir 1/2 hari nya di tempat kerjanya.
Tiba-
tiba saja sang sahabat tercinta Vita menepuk bahunya ia pun tersentak kaget.
“
Hey you farah kenapa nggak pulang ? Mau bantu satpam nunggu ni kantor yah ? “
tawa yang renyah terdengar dari bibir Vita.
Vita
adalah seorang sahabat terbaik Farah Amorette mereka kenal sejak kepindahan
Farah dari Indonesia sekitar 5 tahun yang lalu. Vita memiliki wajah oriental
bercampur Eropa, ayah nya berasal dari Belanda dan ibunya berasal darii Korea
Selatan. Wajahnya pun didominasi Eropa dengan hidung mancung ibarat seluncuran
anak TK akan tetapi matanya sipit dan kulitnya putih langsat dengan tinggi badan
180 cm bak seorang model di atas catwalk stage.
“
Wow you make me shock Vita !!! Kalau aku mau nunggu satpam emang nya kenapa ? “
Jawab ketus seorang Farah.
Tak
seperti biasanya Farah begitu kalau tidak benar-benar hatinya terserang virus
Ga to the Lau alias GALAU. “ Ampun nona besar Farah… Kamu masih mikir ya
tentang cowok misterius itu ? Nggak usah dipikirin lagi mungkin dia hanya
penggemarmu yang iseng ? “ jawab enteng Vita.
“
Benar apa yang kau bilang ? kenapa juga aku berpikiran tentang itu cowok ?
Nggak penting banget . Huh aku mau pulang duluan ya … Bye see you tomorrow (
sambil melambai tangan ) “ .
Vita
terdiam sesaat… teganya Farah meninggalkannya berada diruangan sang Nona Besar
Farah Amorette yang begitu berserakan. Seharusnya sang tamu keluar dahulu
sebelum sang pemilik rumah, ini tadi terbalik. Vita telah paham watak
sahabatnya itu terkadang baik, ceria, humoris tetapi terkadang dapat berubah
360 derajat menjadi monster yang menyeramkan.
Di
dalam mobilnya Farah tak berkonsentrasi mengendarainya, berulang kali dia hampir
diamuk pengguna jalan yang lain karena saat lampu traffic light berwarna hijau
tak segera tancap gas dan hanya diam. Jujur dia masih berpikiran tentang cowok
misterius yang beberapa minggu belakangan ini mengganggu nya. Cowok misterius
itu sering kali mengiriminya bunga dan puisi romantis di balik puisi tertulis
from my heart. Entah mengapa sang cowok tersebut mengiriminya bunga setiap
tanggal berkepilatan 7 seperti halnya 7, 14, dan 28. Sekitar 25 menit
perjalanan dari kantor ke apartemennya sampailah ia disana. Jarak antara kantor
dan apartemennya sekitar 10 km tak terlalu jauh sih akan tetapi setiap
perjalanan selalu terhadang macet. Apartemennya termasuk ellite dan terletak di
pusat kota Paris jalan menuju menara Eiffel yang terkenal hingga pelosok dunia
tidak heran jalanan menuju apartemennya macet.
Sesampainya
disana ia langsung mengarahkan mobil kesayangannya ke parkiran setelah
memastikan mobil berada aman ia bergegas berlari dengan sisa tenaganya ke arah
loby . Di loby ia mendapati 2 satpam dan seorang laki-laki duduk di sofa dengan
membelakanginya . Farah berpikir itu adalah penghuni baru apartemen nya maklum
banyak yang mengincar apartemen yang strategis seperti ini.
Farah
bertempat tinggal di lantai 7 tepat berhadapan ke arah luar sehingga saat pagi
ia membuka jendela langsung berhadapan dengan sang surya. “ Huh akhirnya sampai
juga di kamar. “ lega Farah. Ia langsung mandi dan tidur malam, matanya saat
itu ibarat ada lem 100 liter badan terasa remuk tertimpa besi 1000 ton.
Tak
terasa pagi hari telah tiba sang surya telah menampakkan cahaya nya, ayam
berkokok dengan nyaring nya, hawa dingin telah merasuk dalam tulang. Waktu
pukul 08.00 Farah pun masih terbawa bunga tidurnya. Suara alarm pun tak ia
hiraukan . Dengan malas nya akhirnya ia pun terbangun. Farah pun bergegas mandi
dan bersiap untuk bekerja kembali. Ia termasuk orang yang pekerja keras tanpa
keluh.
Sesampainya
di kantor, Farah teringat bahwa ia harus membuat gaun yang kemarin telah ia
selesaikan sketsa nya sekarang tinggal membuat gaun. Saat Farah sedang sibuk
kepala terasa keliling dunia, otaknya terasa terperas untuk mengeluarkan segala
ide, keringat membanjiri tubuhnya padahal AC telah menunjukkan suhu 10 derajat.
Tiba-tiba sekretarisnya membawa 1 ikat bunga mawar merah seperti halnya
minggu-minggu yang lalu dan tepat hari ini tanggal 7. Dalam ikat bunga tersebut
terdapat sepucuk surat setelah ia buka tertulis “ Jangan lupa makan ya walaupun
sedang sibuk “ . Tak sadar Farah pun mengembangkan senyum manis nya jika
diperhatikan begini terasa melayang di atas awan terkena panah asmara sang peri
cinta.
Di
sisi lain Farah merasa sedih ia ingat perhatian seperti ini terakhir Farah
dapat dari seorang mantan kekasih terbaiknya. Hatinya tersayat mengingat segala
rasa sakit dan kecewa saat itu. Bulir demi bulir air mata pun menetes membasahi
wajah cantiknya. Tampak terkilas wajah sang mantan yang begitu tampan namun
entah kenapa sang mantan begitu tega meninggalkannya.
“
Cukup sudah aku harus move on darinya “ tekad nya dalam hati. Tiba-tiba
handphone nya berbunyi tanda sms masuk setelah di buka ternyata sms dari Vita .
Sms itu berisi kan bahwa ada pesanan gaun pernikahan dan gaun tersebut bernuansa
kan biru putih dihiasi batu berlian. Jika ada pesanan seperti ini maka tentu
jadwal Farah untuk beristirahat semakin berkurang.
Waktu
terasa bergulir begitu cepat bak secepat kilat, Farah jika sedang
berkonsentrasi untuk membuat sketsa sebuah gaun pernikahan ia pun lupa akan
waktu. Terutama lupa soal makan, hingga pada akhirnya lambungnya pun protes
berdendang bak irama music rock di lapangan luas . Waktu telah menunjukkan
pukul 11 malam dan jalanan paris pun masih begitu ramai.
“
Hoaammm… akhirnya selesai juga nih sketsa saat nya ngistirahatin nih badan
pulang aja lah “ eluh Farah
Sesampainya
di loby apartemennya ia menemui seorang laki-laki seperti halnya kemarin malam
tampaknya laki-laki seusianya tersebut sedang menanti seseorang. Tampak jelas
gerak-geriknya saat berjalan mondar-mandir di depan lobi meskipun begitu Farah
tak bisa melihat dengan jelas wajah itu.
“
Fiiuhhh… Akhirnya sampai juga di pulau kapuk tempat para peri tidur berkumpul
menyebar segala bunga tidur indah tuk semua insan. I want sleep and get up
tomorrow to work again ! “ seru Farah yang tak sabar ingin segera merebahkan
badannya.
Pagi
pun tiba sinar sang surya menyusup dari kaca hawa dingin pun menerobos jendela
terdengar nyanyian burung menyambut semangat hari itu. Bulan ini adalah musim
semi dimana saat bunga – bunga mengembang menunjukkan segala keindahan warna
nya. Farah pun bangun dengan enggannya. Ia mengamati dirinya di depan kaca, wajahnya
dihiasi oleh kantung mata, rambutnya bak seorang singa di padang rumput. Begitu
kacau nya dia saat bangun tidur .
Farah
pun beranjak mandi dan bersiap ke kantor . Saat becermin ia meminimalkan dampak
kurang tidurnya berusaha mungkin menutupinya dengan olesan bedak. Ia hari ini
berangkat lebih pagi karena harus memilih bahan yang akan melengkapi gaun
pengantin pesanan kemarin. Entah mengapa Farah jadi suka merancang gaun
pengantin itu style nya pun sesuai dengan kata hatinya. Gaun itu akan mempesona
dan mempercantik bagi siapa yang memakainya.
Saat
di kantor suasana berubah, tampak para staf Farah berkerumun di loby kantor.
Mereka sibuk membicarakan tentang suatu hal yang ia rasa penting. Dirinya
langsung saja bergegas ke ruangan kerjanya sebelum menuju ruang kerja ia
bertanya tentang jadwal nya hari itu ke sekretaris pribadi.
“
Hai angel apa jadwal saya hari ini ? Apakah ada meeting atau pertemuan dengan
klien ? “ Tanya Farah sambil mengotak-atik ponselnya.
“
Em… em… sebelum saya menjawab pertanyaan saya ingin menyampaikan bahwa tadi ada
seseorang yang mengingatkan bahwa nona Farah jangan terlalu capek saat kerja
hingga pulang larut malam. Dan kebetulan seluruh klien telah teratasi dan
pesanan gaun telah selesai. Nona Farah dapat libur sekaligus mempersiapkan
rancangan baru untuk musim dingin. “ ungkap sekretarisnya.
“
Oke akhirnya bisa juga istirahat . Tetapi siapa orang itu ? Kok berani mengatur
saya dan juga tau bahwa saya pulang larut malam ? “ ketus Farah
“
Dia mengaku bahwa seseorang yang dekat dengan nona Farah . Dia tak ingin nona
Farah sakit “ Jawab sekretarisnya.
Farah
pun segera pergi tanpa menanggapi jawaban dari sekretarisnya tersebut. Ia
berpikiran mungkin itu adalah mamanya yang super duper menjaga pola kehidupan
Farah. Mulai dari mengatur kehidupan kerja, makanan, dan juga jodoh. Farah pun
hanya menuruti segala kemauan mamanya itu. Tetapi ada suatu hal yang sampai
sekarang membuatnya tak mengerti, mamanya berusaha menjodohkan Farah dengan
pilihan mamanya.
Hari
ini kerjaan di kantor tak terlalu banyak sehingga ia bisa lebih bersantai. Pada
pukul 4 sore ia pun telah pulang ke apartemennya. Saat di loby Farah tak
mendapati laki-laki yang ia temuinya beberapa hari belakangan ini di loby. Ketika
melangkah ke kamar apartemennya. Tiba-tiba handphone nya berbunyi dan tampak di
layar awal handphone nya tertulis “ Mama “ . Farah pun mengangkat nya.
“
Halo Assalamu’alaikum ma. Ada apa ? “
“ Haa ? Besok pulang ke Indonesia ?
Kenapa ? “
“ Haduh acara apaan sih ma .
Yaudah-yaudah ini Farah pesan tiket dan passport dulu. Besok Farah sudah sampai
Indonesia ma. “ Jelas Farah
Malam hari nya Farah keluar untuk
memesan tiket pesawat dan passport . Dia harus ke agen pesawat, setelah itu
harus ke kantor imigrasi mengurus passport . Jam istirahat yang telah ia
jadwalkan akan mundur lebih sedikit dari perkiraan. Tepat jam 8 malam ia telah
sampai ke apartemennya kembali dan bersiap besok untuk ke Indonesia . Untuk
mengisi liburannya ke Indonesia Farah sibuk apa saja yang akan dibawa kesana.
Hingga dia membawa 1 tas santai dan 1 koper berukuran besar, alat yang lain
belum termasuk di dalamnya seperti peralatan kosmetik, peralatan gadget, buku
sketsa nya.
Keesokan harinya Farah bangun sangat
pagi sekali sebelum sang surya menuju peradabannya. Pukul 4 pagi dia telah
bersiap untuk berangkat ke airport . Karena saat jam 6 pagi pesawat yang akan
ia tumpangi take off. Farah meminta sang sahabat Vita untuk mengantarnya ke
airport, karena jika membawa mobil sendiri akan lebih repot karena harus
menitipkan mobilnya dahulu di airport. Vita sempat tertawa saat membantu sang
nona besar Farah meletakkan barangnya ke bagasi mobil Vita, bagaimana tidak
menertawakan Farah begitu banyak barang yang akan dibawa Farah untuk ke
Indonesia.
Sesampainya di airport tepat jam
4.30 pagi Farah langsung menuju ruang tunggu. Saat disana tampak seorang
laki-laki yang sering ia temui di loby apartmen setiap malam . Tetapi lagi-lagi
Farah tidak dapat melihat wajah seseorang tersebut secara jelas karena wajahnya
tertutup oleh Koran. Mungkin tetangga barunya tersebut juga ingin pergi ke luar
negeri untuk menghabiskan liburan musim panasnya.
Sebelum masuk ke pesawat yang akan
membawanya ke tanah air dimana negeri awal mula pribadi nya terbentuk. Farah
tidak lupa pamit dan mengucapkan selamat liburan musim panas kepada Vita.
Setelah masuk di dalam pesawat Farah langsung beristirahat ia gunakan
perjalanan yang cukup panjang dan lama ini untuk mengganti jadwal istirahatnya
kemarin yang telah tersita . Begitu nyenyak tidur Farah hingga ketika bangun
telah berada di Soekarno Hatta Airport, Jakarta.
Selama di Indonesia ia menghabiskan
banyak waktu seperti berlibur bersama keluarga besar, mengadakan reuni bersama
teman SMA nya, dan juga mengikuti acara yang diadakan keluarga besarnya. Begitu
indah yang Farah rasakan di Indonesia saat ini. Bernostalgia mengingat indahnya
masa lalu yang telah terukir dalam sejarah tersimpan dalam memori otaknya, dan
selalu terkenang dalam benaknya. Farah mengingat bagaimana tingkah lucunya saat
masih anak-anak . Farah juga teringat sewaktu dirinya mulai mengenal dunia desaign
saat usia nya 15 tahun ia sempat mengikuti model fashion.
Saat paginya sebelum pulang kembali
ke Perancis ia sempat mengobrol dengan sang mama tercinta.
“
Farah kamu sudah menemukan seseorang yang tepat belum untuk dijadikan kekasih ?
“
“
Hemmm… belum sih ma. Farah mau konsen dulu buat karier Farah kedepannya. “
“
Tetapi kan jika ada seseorang yang telah ada disampingmu kamu menjadi lebih
mempunyai semangat dan dapat memberikan perhatian buat dirimu saat jauh dari
mama seperti ini. “
“
Iya mama sayang. Farah akan turuti keinginan mama. “
“
Jika kamu belum juga menemukan seseorang mama akan menjodohkan kamu bersama
orang pilihan mama untukmu. “
Mendengar hal tersebut Farah tak
dapat berkutik. Ia sebenarnya tidak ingin dijodohkan barlah jodoh datang
sendiri tanpa harus mencari. Ternyata keluarga Farah ikut Farah pergi ke
Perancis. Farah ikut senang karena ia tidak merasa sendiri lagi. Siangnya
mereka telah berada di airport dan siap terbang ke Perancis. Selama perjalanan
keluarga Farah beristirahat tidak begitu halnya Farah, ia mengamati pemandangan
di luar melalui jendela pesawat. Farah masih berpikir tentang perkataan mama
nya tadi pagi.
Sesampainya di Perancis kembali
Farah begitu merasa senang ia akan membawa sejuta ingatan masa lalunya selama
di Indonesia. Farah melanjutkan kehidupannya seperti biasa. Bekerja dan membuat
desaign untuk musim dingin. Disaat akan kembali ke apartemen mama nya mengirim
sms bahwa Farah segera ke menara Eiffel dan akan diperkenalkan dengan jodoh
pilihan mamanya. Seketika itu dada Farah menjadi sesak dan air mata menetes.
Apa boleh buat orang tuanya akan memberikan jodoh yang terbaik untuk putrinya.
Saat telah berada di menara Eiffel
ia mencari keluarganya. Setelah bertemu keluarganya Farah menuju daerah dimana
tepat berada di depan menara Eiffel . Begitu indah pemandangan disana. Sewaktu
Farah sedang menikmati pemandangan, keluarganya membawa seorang laki-laki.
“
Farah ini orang yang kaan mama jodohkan bersama kamu. “
Farah terkejut tidak disangka
seseorang yang selama ini berada di ingatan masa lalunya sekarang berada di
depannya. Seseorang penentetam dalam jiwa nya selama ini. Farah belum menumukan
seseorang penggantinya. Laki-laki itu adalah mantan Farah dahulu yang sempat
meninggalkannya. Dia bernama Alex seorang direktur muda seusia Farah.
“
Farah… Ini aku, aku kembali untukmu. Maaf aku meninggalkanmu semua itu karena
aku ingin mencapai segala masa depanku dan mempersiapkannya untuk masa depan
keluarga kita. Maaf selama ini yang mengirimi bunga untukmu adalah aku. Aku
mengiriminya tanggal berkelipatan 7 karena itu hari jadian kita. Maaf juga aku
menyamar sebagai tetangga apartemen mu aku diam-diam memperhatikanmu. Jika kamu
terlalu sibuk, sehingga lupa makan dan pulang larut malam. Aku menunggumu di
loby aku khawatir jika kamu pulang larut malam. Aku gelisah sehingga aku
menasehati dirimu lewat sekretarismu agar tidak sibuk. Dan gaun pernikahan yang
aku pesan di kamu itu untukmu aku ingin kau memakainya suatu hari nanti. Maukah
kamu jadi istri dan ibu bagi anak kita kelak ? “ katanya ( sambil berlutut dan tersenyum manis membawa sebuah cincin berlian )
Farah
pun akhirnya menikah dan hidup bahagia bersama Alex .
^^
MAAF JIKA ADA KESAMAAN BAIK ALUR CERITA MAUPUN TOKOH.
Ingin Dapat Jutaan Rupiah Setiap Harinya Dengan Mudah 🙂
BalasHapusGabung Sekarang Juga Dengan Situs Poker Online 100% Terpercaya 🙂 Cs Cantik Dan Ramah Siap Membantu 🙂
Silahkan Kunjungi Link Kami : legendaq(dot)net
Tunggu Apa Lagi Guyss...!!!!
Gabung Sekarang Juga ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- WA : +62 812-8132-8864
- Line : Legendaqq
- Twitter : @JessicawijayaL
Link alternatif :
- www.legendaq(dot)com
- www.legendaq(dot)net
- www.legendaq(dot)info
#legendaqq #rajaqq #indoqq #dewapoker #dewaqq #asikqq #ituqq #ahliqq #maindomino99 #aslidomino #ratuqq #bandarq #aduq #domino99 #corona #judiuangasli #perangbaccarat #bandarpoker #capsasusun #bandarqonline #sakong #bandar66 #akunpro #withdraw