Rabu, 07 Mei 2014

Cerpen Cinta Romantis



“ Diriku dan Puisi itu “
Setelah menyelesaikan sketsa gaun terbaru nya, Farah Amorette membiarkan buku sketsanya tergeletak sembarangan di atas meja peraduannya. Gambaran ruang kerja nya pun tak jauh beda dengan kapal pecah yap… kertas berserakan dimana-mana, spidol pun berceceran di lantai, tempat sampah pun penuh dengan kertas dan tisu, bisa dibayangkan betapa buruknya pemandangan disana.
Hari ini perasaanya sedang tertutup kabut sehingga segala sketsa gaun nya tak ada yang benar dimatanya. Langit di paris sedang mendung sesuai gambaran suasana hati seorang Farah Amorette, perancang busana muda berusia 21 tahun yang terkenal di kota yang romantic itu. Mata nya yang bulat dengan warna lensa hitam coklat kehitaman khas Asia sedang menatap jendela yang menghadap langsung jalanan utama paris . Waktu menunjukkan pukul 21.00 tak terasa ia telah menghabiskan hampir 1/2 hari nya di tempat kerjanya.
Tiba- tiba saja sang sahabat tercinta Vita menepuk bahunya ia pun tersentak kaget.
“ Hey you farah kenapa nggak pulang ? Mau bantu satpam nunggu ni kantor yah ? “ tawa yang renyah terdengar dari bibir Vita.
Vita adalah seorang sahabat terbaik Farah Amorette mereka kenal sejak kepindahan Farah dari Indonesia sekitar 5 tahun yang lalu. Vita memiliki wajah oriental bercampur Eropa, ayah nya berasal dari Belanda dan ibunya berasal darii Korea Selatan. Wajahnya pun didominasi Eropa dengan hidung mancung ibarat seluncuran anak TK akan tetapi matanya sipit dan kulitnya putih langsat dengan tinggi badan 180 cm bak seorang model di atas catwalk stage.
“ Wow you make me shock Vita !!! Kalau aku mau nunggu satpam emang nya kenapa ? “ Jawab ketus seorang Farah.
Tak seperti biasanya Farah begitu kalau tidak benar-benar hatinya terserang virus Ga to the Lau alias GALAU. “ Ampun nona besar Farah… Kamu masih mikir ya tentang cowok misterius itu ? Nggak usah dipikirin lagi mungkin dia hanya penggemarmu yang iseng ? “ jawab enteng Vita.
“ Benar apa yang kau bilang ? kenapa juga aku berpikiran tentang itu cowok ? Nggak penting banget . Huh aku mau pulang duluan ya … Bye see you tomorrow ( sambil melambai tangan ) “ .
Vita terdiam sesaat… teganya Farah meninggalkannya berada diruangan sang Nona Besar Farah Amorette yang begitu berserakan. Seharusnya sang tamu keluar dahulu sebelum sang pemilik rumah, ini tadi terbalik. Vita telah paham watak sahabatnya itu terkadang baik, ceria, humoris tetapi terkadang dapat berubah 360 derajat menjadi monster yang menyeramkan.
Di dalam mobilnya Farah tak berkonsentrasi mengendarainya, berulang kali dia hampir diamuk pengguna jalan yang lain karena saat lampu traffic light berwarna hijau tak segera tancap gas dan hanya diam. Jujur dia masih berpikiran tentang cowok misterius yang beberapa minggu belakangan ini mengganggu nya. Cowok misterius itu sering kali mengiriminya bunga dan puisi romantis di balik puisi tertulis from my heart. Entah mengapa sang cowok tersebut mengiriminya bunga setiap tanggal berkepilatan 7 seperti halnya 7, 14, dan 28. Sekitar 25 menit perjalanan dari kantor ke apartemennya sampailah ia disana. Jarak antara kantor dan apartemennya sekitar 10 km tak terlalu jauh sih akan tetapi setiap perjalanan selalu terhadang macet. Apartemennya termasuk ellite dan terletak di pusat kota Paris jalan menuju menara Eiffel yang terkenal hingga pelosok dunia tidak heran jalanan menuju apartemennya macet.
Sesampainya disana ia langsung mengarahkan mobil kesayangannya ke parkiran setelah memastikan mobil berada aman ia bergegas berlari dengan sisa tenaganya ke arah loby . Di loby ia mendapati 2 satpam dan seorang laki-laki duduk di sofa dengan membelakanginya . Farah berpikir itu adalah penghuni baru apartemen nya maklum banyak yang mengincar apartemen yang strategis seperti ini.
Farah bertempat tinggal di lantai 7 tepat berhadapan ke arah luar sehingga saat pagi ia membuka jendela langsung berhadapan dengan sang surya. “ Huh akhirnya sampai juga di kamar. “ lega Farah. Ia langsung mandi dan tidur malam, matanya saat itu ibarat ada lem 100 liter badan terasa remuk tertimpa besi 1000 ton.
Tak terasa pagi hari telah tiba sang surya telah menampakkan cahaya nya, ayam berkokok dengan nyaring nya, hawa dingin telah merasuk dalam tulang. Waktu pukul 08.00 Farah pun masih terbawa bunga tidurnya. Suara alarm pun tak ia hiraukan . Dengan malas nya akhirnya ia pun terbangun. Farah pun bergegas mandi dan bersiap untuk bekerja kembali. Ia termasuk orang yang pekerja keras tanpa keluh.
Sesampainya di kantor, Farah teringat bahwa ia harus membuat gaun yang kemarin telah ia selesaikan sketsa nya sekarang tinggal membuat gaun. Saat Farah sedang sibuk kepala terasa keliling dunia, otaknya terasa terperas untuk mengeluarkan segala ide, keringat membanjiri tubuhnya padahal AC telah menunjukkan suhu 10 derajat. Tiba-tiba sekretarisnya membawa 1 ikat bunga mawar merah seperti halnya minggu-minggu yang lalu dan tepat hari ini tanggal 7. Dalam ikat bunga tersebut terdapat sepucuk surat setelah ia buka tertulis “ Jangan lupa makan ya walaupun sedang sibuk “ . Tak sadar Farah pun mengembangkan senyum manis nya jika diperhatikan begini terasa melayang di atas awan terkena panah asmara sang peri cinta.
Di sisi lain Farah merasa sedih ia ingat perhatian seperti ini terakhir Farah dapat dari seorang mantan kekasih terbaiknya. Hatinya tersayat mengingat segala rasa sakit dan kecewa saat itu. Bulir demi bulir air mata pun menetes membasahi wajah cantiknya. Tampak terkilas wajah sang mantan yang begitu tampan namun entah kenapa sang mantan begitu tega meninggalkannya.
“ Cukup sudah aku harus move on darinya “ tekad nya dalam hati. Tiba-tiba handphone nya berbunyi tanda sms masuk setelah di buka ternyata sms dari Vita . Sms itu berisi kan bahwa ada pesanan gaun pernikahan dan gaun tersebut bernuansa kan biru putih dihiasi batu berlian. Jika ada pesanan seperti ini maka tentu jadwal Farah untuk beristirahat semakin berkurang.
Waktu terasa bergulir begitu cepat bak secepat kilat, Farah jika sedang berkonsentrasi untuk membuat sketsa sebuah gaun pernikahan ia pun lupa akan waktu. Terutama lupa soal makan, hingga pada akhirnya lambungnya pun protes berdendang bak irama music rock di lapangan luas . Waktu telah menunjukkan pukul 11 malam dan jalanan paris pun masih begitu ramai.
“ Hoaammm… akhirnya selesai juga nih sketsa saat nya ngistirahatin nih badan pulang aja lah “ eluh Farah
Sesampainya di loby apartemennya ia menemui seorang laki-laki seperti halnya kemarin malam tampaknya laki-laki seusianya tersebut sedang menanti seseorang. Tampak jelas gerak-geriknya saat berjalan mondar-mandir di depan lobi meskipun begitu Farah tak bisa melihat dengan jelas wajah itu.
“ Fiiuhhh… Akhirnya sampai juga di pulau kapuk tempat para peri tidur berkumpul menyebar segala bunga tidur indah tuk semua insan. I want sleep and get up tomorrow to work again ! “ seru Farah yang tak sabar ingin segera merebahkan badannya.
Pagi pun tiba sinar sang surya menyusup dari kaca hawa dingin pun menerobos jendela terdengar nyanyian burung menyambut semangat hari itu. Bulan ini adalah musim semi dimana saat bunga – bunga mengembang menunjukkan segala keindahan warna nya. Farah pun bangun dengan enggannya. Ia mengamati dirinya di depan kaca, wajahnya dihiasi oleh kantung mata, rambutnya bak seorang singa di padang rumput. Begitu kacau nya dia saat bangun tidur .
Farah pun beranjak mandi dan bersiap ke kantor . Saat becermin ia meminimalkan dampak kurang tidurnya berusaha mungkin menutupinya dengan olesan bedak. Ia hari ini berangkat lebih pagi karena harus memilih bahan yang akan melengkapi gaun pengantin pesanan kemarin. Entah mengapa Farah jadi suka merancang gaun pengantin itu style nya pun sesuai dengan kata hatinya. Gaun itu akan mempesona dan mempercantik bagi siapa yang memakainya.
Saat di kantor suasana berubah, tampak para staf Farah berkerumun di loby kantor. Mereka sibuk membicarakan tentang suatu hal yang ia rasa penting. Dirinya langsung saja bergegas ke ruangan kerjanya sebelum menuju ruang kerja ia bertanya tentang jadwal nya hari itu ke sekretaris pribadi.
“ Hai angel apa jadwal saya hari ini ? Apakah ada meeting atau pertemuan dengan klien ? “ Tanya Farah sambil mengotak-atik ponselnya.
“ Em… em… sebelum saya menjawab pertanyaan saya ingin menyampaikan bahwa tadi ada seseorang yang mengingatkan bahwa nona Farah jangan terlalu capek saat kerja hingga pulang larut malam. Dan kebetulan seluruh klien telah teratasi dan pesanan gaun telah selesai. Nona Farah dapat libur sekaligus mempersiapkan rancangan baru untuk musim dingin. “ ungkap sekretarisnya.
“ Oke akhirnya bisa juga istirahat . Tetapi siapa orang itu ? Kok berani mengatur saya dan juga tau bahwa saya pulang larut malam ? “ ketus Farah
“ Dia mengaku bahwa seseorang yang dekat dengan nona Farah . Dia tak ingin nona Farah sakit “ Jawab sekretarisnya.
Farah pun segera pergi tanpa menanggapi jawaban dari sekretarisnya tersebut. Ia berpikiran mungkin itu adalah mamanya yang super duper menjaga pola kehidupan Farah. Mulai dari mengatur kehidupan kerja, makanan, dan juga jodoh. Farah pun hanya menuruti segala kemauan mamanya itu. Tetapi ada suatu hal yang sampai sekarang membuatnya tak mengerti, mamanya berusaha menjodohkan Farah dengan pilihan mamanya.
Hari ini kerjaan di kantor tak terlalu banyak sehingga ia bisa lebih bersantai. Pada pukul 4 sore ia pun telah pulang ke apartemennya. Saat di loby Farah tak mendapati laki-laki yang ia temuinya beberapa hari belakangan ini di loby. Ketika melangkah ke kamar apartemennya. Tiba-tiba handphone nya berbunyi dan tampak di layar awal handphone nya tertulis “ Mama “ . Farah pun mengangkat nya.
“ Halo Assalamu’alaikum ma. Ada apa ? “
            “ Haa ? Besok pulang ke Indonesia ? Kenapa ? “
            “ Haduh acara apaan sih ma . Yaudah-yaudah ini Farah pesan tiket dan passport dulu. Besok Farah sudah sampai Indonesia ma. “ Jelas Farah
            Malam hari nya Farah keluar untuk memesan tiket pesawat dan passport . Dia harus ke agen pesawat, setelah itu harus ke kantor imigrasi mengurus passport . Jam istirahat yang telah ia jadwalkan akan mundur lebih sedikit dari perkiraan. Tepat jam 8 malam ia telah sampai ke apartemennya kembali dan bersiap besok untuk ke Indonesia . Untuk mengisi liburannya ke Indonesia Farah sibuk apa saja yang akan dibawa kesana. Hingga dia membawa 1 tas santai dan 1 koper berukuran besar, alat yang lain belum termasuk di dalamnya seperti peralatan kosmetik, peralatan gadget, buku sketsa nya.
            Keesokan harinya Farah bangun sangat pagi sekali sebelum sang surya menuju peradabannya. Pukul 4 pagi dia telah bersiap untuk berangkat ke airport . Karena saat jam 6 pagi pesawat yang akan ia tumpangi take off. Farah meminta sang sahabat Vita untuk mengantarnya ke airport, karena jika membawa mobil sendiri akan lebih repot karena harus menitipkan mobilnya dahulu di airport. Vita sempat tertawa saat membantu sang nona besar Farah meletakkan barangnya ke bagasi mobil Vita, bagaimana tidak menertawakan Farah begitu banyak barang yang akan dibawa Farah untuk ke Indonesia.
            Sesampainya di airport tepat jam 4.30 pagi Farah langsung menuju ruang tunggu. Saat disana tampak seorang laki-laki yang sering ia temui di loby apartmen setiap malam . Tetapi lagi-lagi Farah tidak dapat melihat wajah seseorang tersebut secara jelas karena wajahnya tertutup oleh Koran. Mungkin tetangga barunya tersebut juga ingin pergi ke luar negeri untuk menghabiskan liburan musim panasnya.
            Sebelum masuk ke pesawat yang akan membawanya ke tanah air dimana negeri awal mula pribadi nya terbentuk. Farah tidak lupa pamit dan mengucapkan selamat liburan musim panas kepada Vita. Setelah masuk di dalam pesawat Farah langsung beristirahat ia gunakan perjalanan yang cukup panjang dan lama ini untuk mengganti jadwal istirahatnya kemarin yang telah tersita . Begitu nyenyak tidur Farah hingga ketika bangun telah berada di Soekarno Hatta Airport, Jakarta.
            Selama di Indonesia ia menghabiskan banyak waktu seperti berlibur bersama keluarga besar, mengadakan reuni bersama teman SMA nya, dan juga mengikuti acara yang diadakan keluarga besarnya. Begitu indah yang Farah rasakan di Indonesia saat ini. Bernostalgia mengingat indahnya masa lalu yang telah terukir dalam sejarah tersimpan dalam memori otaknya, dan selalu terkenang dalam benaknya. Farah mengingat bagaimana tingkah lucunya saat masih anak-anak . Farah juga teringat sewaktu dirinya mulai mengenal dunia desaign saat usia nya 15 tahun ia sempat mengikuti model fashion.
            Saat paginya sebelum pulang kembali ke Perancis ia sempat mengobrol dengan sang mama tercinta.
“ Farah kamu sudah menemukan seseorang yang tepat belum untuk dijadikan kekasih ? “
“ Hemmm… belum sih ma. Farah mau konsen dulu buat karier Farah kedepannya. “
“ Tetapi kan jika ada seseorang yang telah ada disampingmu kamu menjadi lebih mempunyai semangat dan dapat memberikan perhatian buat dirimu saat jauh dari mama seperti ini. “
“ Iya mama sayang. Farah akan turuti keinginan mama. “
“ Jika kamu belum juga menemukan seseorang mama akan menjodohkan kamu bersama orang pilihan mama untukmu. “
            Mendengar hal tersebut Farah tak dapat berkutik. Ia sebenarnya tidak ingin dijodohkan barlah jodoh datang sendiri tanpa harus mencari. Ternyata keluarga Farah ikut Farah pergi ke Perancis. Farah ikut senang karena ia tidak merasa sendiri lagi. Siangnya mereka telah berada di airport dan siap terbang ke Perancis. Selama perjalanan keluarga Farah beristirahat tidak begitu halnya Farah, ia mengamati pemandangan di luar melalui jendela pesawat. Farah masih berpikir tentang perkataan mama nya tadi pagi.
            Sesampainya di Perancis kembali Farah begitu merasa senang ia akan membawa sejuta ingatan masa lalunya selama di Indonesia. Farah melanjutkan kehidupannya seperti biasa. Bekerja dan membuat desaign untuk musim dingin. Disaat akan kembali ke apartemen mama nya mengirim sms bahwa Farah segera ke menara Eiffel dan akan diperkenalkan dengan jodoh pilihan mamanya. Seketika itu dada Farah menjadi sesak dan air mata menetes. Apa boleh buat orang tuanya akan memberikan jodoh yang terbaik untuk putrinya.
            Saat telah berada di menara Eiffel ia mencari keluarganya. Setelah bertemu keluarganya Farah menuju daerah dimana tepat berada di depan menara Eiffel . Begitu indah pemandangan disana. Sewaktu Farah sedang menikmati pemandangan, keluarganya membawa seorang laki-laki.
“ Farah ini orang yang kaan mama jodohkan bersama kamu. “
            Farah terkejut tidak disangka seseorang yang selama ini berada di ingatan masa lalunya sekarang berada di depannya. Seseorang penentetam dalam jiwa nya selama ini. Farah belum menumukan seseorang penggantinya. Laki-laki itu adalah mantan Farah dahulu yang sempat meninggalkannya. Dia bernama Alex seorang direktur muda seusia Farah.
“ Farah… Ini aku, aku kembali untukmu. Maaf aku meninggalkanmu semua itu karena aku ingin mencapai segala masa depanku dan mempersiapkannya untuk masa depan keluarga kita. Maaf selama ini yang mengirimi bunga untukmu adalah aku. Aku mengiriminya tanggal berkelipatan 7 karena itu hari jadian kita. Maaf juga aku menyamar sebagai tetangga apartemen mu aku diam-diam memperhatikanmu. Jika kamu terlalu sibuk, sehingga lupa makan dan pulang larut malam. Aku menunggumu di loby aku khawatir jika kamu pulang larut malam. Aku gelisah sehingga aku menasehati dirimu lewat sekretarismu agar tidak sibuk. Dan gaun pernikahan yang aku pesan di kamu itu untukmu aku ingin kau memakainya suatu hari nanti. Maukah kamu jadi istri dan ibu bagi anak kita kelak ? “ katanya ( sambil berlutut dan tersenyum manis membawa sebuah cincin berlian )
Farah pun akhirnya menikah dan hidup bahagia bersama Alex .  ^^

MAAF JIKA ADA KESAMAAN BAIK ALUR CERITA MAUPUN TOKOH.